| Ilustrasi Sketsa bank | gambar by Pngtree |
Bisnis - Bank Indonesia (BI) tengah mengembangkan sebuah sistem identifikasi transaksi terbaru yang diberi nama Payment ID, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas transaksi masyarakat Indonesia.
Dalam keterangan resmi yang dikutip dari KumparanBisnis, Payment ID akan menjadi nomor identifikasi tunggal yang melekat pada setiap transaksi pembayaran digital. Hal ini memungkinkan BI untuk mengetahui secara lebih rinci jenis dan tujuan setiap transaksi, sekaligus membantu menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
“Jadi orang kalau transfer uang, transfernya untuk apa? Transaksi apa? Itu harus jelas,” ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo, seperti dilaporkan oleh kumparan.com. Ia menambahkan bahwa sistem ini dirancang agar otoritas moneter memiliki visibility penuh terhadap arus uang digital di Indonesia.
Lebih lanjut, Perry menjelaskan bahwa implementasi sistem Payment ID akan bekerja seiring dengan infrastruktur BI lainnya, termasuk BI-Fast dan proyek pengembangan Digital Rupiah. Dengan integrasi ini, BI akan dapat merekam dan memetakan semua jenis transaksi, mulai dari pembelian barang hingga pembayaran pinjaman.
Namun, penerapan sistem ini juga memunculkan kekhawatiran sejumlah pihak terkait dengan aspek privasi dan keamanan data. Meski demikian, BI menegaskan bahwa sistem ini dibangun dengan tetap mengedepankan perlindungan terhadap data pribadi pengguna, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Adapun proyek Payment ID ini masih dalam tahap pengembangan dan diproyeksikan akan rampung dalam beberapa tahun ke depan. BI berharap sistem ini dapat menjadi tulang punggung dalam transformasi digital sistem keuangan nasional, sekaligus menjadi alat pengawasan terhadap transaksi ilegal dan potensi tindak kejahatan finansial. (red)
0 Komentar